Presiden Baru Ditantang Tuntaskan Masalah Ekstradisi

“Sebab jika itu disepakti akan melanggar kedaulatan Indonesia. Kita jadi sulit memprediksi ancaman Singapura apalagi negara kita ini negara kepulauan,” ungkap politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.
Lebih jauh Syaifullah mengaku pihaknya sudah membicarakan hal itu di Asean Summit di Brunei Darussalam beberapa waktu lalu. Awalnya perjanjian ekstradisi diharapkan bisa memperlancar kerjasama antar negara-negara Asean. Hanya saja, kata Syaifullah, hal itu terhambat karena tidak ada niat baik dari Singapura.
“Tapi itu terhambat karena tidak ada niat baik dari Singapura,” katanya.
Selama ini, kata dia, banyak koruptor yang sulit diburu dan menyembunyikan hartanya di Singapura. Menurutnya, hal itu diperparah dengan Singapura yang terkesan sengaja memberi keleluasaan koruptor bebas menyimpan uangnya disana.
“Kita punya kepentingan agar uang para pengusa ekspor impor itu bisa disimpan di Indonesia bukan di negara lain,” tuntasnya.(boy/jpnn)
JAKARTA – Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia sampai sekarang belum menemukan titik terang. Dosen ilmu politik dari Universitas Nasional
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- NasDem Karawang Bangun Kantor Megah Simbol Pemersatu
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen