Presiden PKS Kecam Narasi Perpecahan Para Buzzer
Minggu, 30 Mei 2021 – 19:00 WIB
"Bukankah Para Pendiri Bangsa, Soekarno-Hatta, telah meletakkan dasar-dasar konsensus bernegara, sebagai alat untuk mempersatukan bangsa? Pancasila lahir sebagai common platform, kalimatun sawa’ seluruh bangsa Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Rote!" ungkap dia.
"Hari-hari ini, kita menyaksikan Pancasila tidak lagi menjadi konsensus pemersatu bangsa sebagaimana dicontohkan para pendiri bangsa. Pancasila telah disalahgunakan sebagai instrumen kekuasaan untuk memecah belah per-satuan bangsa! Atas nama Pancasila, hegemoni kekuasaan merusak kehangatan percakapan warga negara, mengadu domba sehingga terjadi keterbelahan yang semakin menganga," imbuh Syaikhu. (dil/jpnn)
Presiden PKS merasa resah mendengar narasi perpecahan yang terus didengungkan para buzzer
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Ingin Beri Pelayanan kepada Pemudik, Presiden PKS Buka Posko Mudik
- Syaikhu Sebut Sikap AMIN soal Tenaga Kerja Sejalan dengan Perjuangan PKS
- Safari Politik ke Palu Demi Memenangkan AMIN, Presiden PKS Ziarah ke Makam Guru Tua
- Buzzer Mendominasi Percakapan Debat Capres Malam Itu
- Syaikhu Bawa 4 Eks Pati TNI ke Sumbar, Targetkan AMIN & PKS Menang di Ranah Minang
- Netizen Ragukan Pengakuan Anies Tak Punya Buzzer, Pengamat Merespons