Pria Afghanistan Dapat WN Australia Walau Pernah Pukul Adiknya dengan Dahan

Seorang pria asal Afghanistan telah memenangkan gugatan hukum untuk bisa menjadi warga negara Australia meski mengakui pernah memukul adik perempuannya dengan dahan pohon.
Ketika pria ini tiba di Australia di akhir tahun 2008, dia harus juga mengurusi dua adik perempuannya yang kembar.
Ketika mereka tinggal di Mildura, sekitar 542 km dari ibukota negara bagian Victoria, Melbourne, pria ini menemukan kedua adiknya yang saat itu berusia 14 tahun berhubungan dengan seorang pria yang lebih tua di Facebook, dan percakapan mereka berisi hal-hal berbau seksual.
Dia kemudian memukul kedua adiknya dengan dahan pohon dan mengatakan perilaku mereka bertentangan dengan budaya Afghanistan.
Guru di sekolah kedua anak perempuan tersebut melihat bekas luka-luka dan melaporkan ke pihak berwenang.
Tuduhan terhadap pria tersebut kemudian dibatalkan setelah dia menjalani program perubahan perilaku.
Namun pengajuannya untuk menjadi warga negara Australia ditolak oleh pihak berwenang karena dia dianggap tidak memiliki perilaku yang baik.
Pria tersebut mengajukan kasusnya ke Tribunal Banding Administrasi (AAT) dengan mengatakan bahwa tindakannya ketika itu hanya terjadi sekali saja.
Seorang pria asal Afghanistan telah memenangkan gugatan hukum untuk bisa menjadi warga negara Australia meski mengakui pernah memukul adik perempuannya
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina