Pria Australia Chau Van Kham Dibebaskan dari Penjara Vietnam dan Telah Kembali ke Australia

"Rasa senang mereka tidak bisa digambarkan dengan kata-kata . Tetapi saya juga senang karena sudah bisa membantu membawanya pulang dan kami mengucapkan terima kasih besar kepada pemerintah Australia atas usaha pembebasannya," kata Nguyen.
Direktur Asia Human Rights Watch Elaine Pearson mengatakan Chau menghabiskan waktu "terlalu lama" di penjara di mana dia mengalami masa berpisah yang begitu lama dengan keluarga dan petugas konsuler karena pembatasan pandemi.
"Kami bersyukur bagi keluarga Chau Van Kham dan mengakui keberhasilan pemerintah Australia di tingkat pejabat paling senior dalam mengusahakan pembebasannya," kata Pearson.
Viet Tan partai politik oposisi di mana Chau bergabung beroperasi secara terbuka dan sah di banyak negara termasuk di Australia, kata Pearson, dan menambahkan bahwa saat ini ada lebih dari 150 tahanan politik di Vietnam yang ditahan karena "menyampaikan kebebasan berekspresi dengan cara damai".
"Negara dengan sistem satu partai tidak memberikan toleransi kepada siapa saja untuk menyampaikan narasi yang berbeda dengan pemerintah dan pemerintah Australia harus terus menyerukan kepada pihak berwenang Vietnam untuk membebaskan seluruh tahanan politik," kata Pearson.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Vietnam telah membebaskan pria Australia, Chau Van Kham, yang ditahan di tahun 2019 dan dijatuhkan hukuman penjara 12 tahun dengan tuduhan terorisme
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina