Prihatin, Anak Muda Batak Malu Akui Sebagai Orang Batak

Prihatin, Anak Muda Batak Malu Akui Sebagai Orang Batak
Prihatin, Anak Muda Batak Malu Akui Sebagai Orang Batak
JAKARTA - Saat ini disinyalir banyak orang muda Batak yang malu mengakui sebagai orang batak. Terutama mereka yang telah tinggal dan bermukim di kota-kota besar seperti Medan dan Jakarta. Hal ini dapat terlihat dengan jelas, setidaknya dari penggunaan marga maupun bahasa.

Londisi ini menurut musisi senior Harun Situmeang, sudah sampai pada taraf yang begitu mengkhawatirkan. Sebagai contoh, mantan personil trio Melody King ini membandingkan pada masa lalu ketika sumpah pemuda diproklamirkan. “Saat itu orang muda Batak, tidak malu-malu menunjukkan identitas diri sebagai Jong Batak,” ujarnya.

Demikian juga pada masa-masa era 80-an, banyak perantau-perantau membentuk komunitas orang muda dengan identitas kebatakan yang tetap melekat erat. “Tapi kini masalah jatidiri ini, sepertinya telah begitu mengkhawatirkan,” ungkapnya.

Harun sangat mendorong dan mengapresiasi jika ada orang-orang muda yang mau peduli. Walau sekecil apapun kontribusi yang ada, menurutnya itu sudah lebih dari cukup untuk menggugah. Semisal dengan menggelar festival lagu-lagu Batak khusus bagi orang-orang muda. Maupun membentuk komunitas seperti organisasi Naposo Bulung Jakarta (Nabaja) dan Paguyuban Siantar Man.

JAKARTA - Saat ini disinyalir banyak orang muda Batak yang malu mengakui sebagai orang batak. Terutama mereka yang telah tinggal dan bermukim di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News