Produksi Kakao Turun Drastis, Posisi Indonesia Terancam

Produksi Kakao Turun Drastis, Posisi Indonesia Terancam
Ilustrasi kakao. Foto: Jawa Pos.Com/JPNN

Selain itu, peningkatan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi hal yang sangat penting.

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, sejak 2000 lalu Indonesia telah mengalami penurunan nilai produksi.

Saat ini, penurunannya diprediksi mencapai 30 persen.

Indonesia untuk sementara ada di posisi ketiga produsen kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.

Namun, bukan tidak mungkin akan merosot ke depannya.

"'Model bisnis kakao butuh diubah. Bukan lagi bersifat konvensional, tetapi ditingkatkan menjadi gerakan pengembangan yang didukung dengan paket teknologi," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementan Bambang.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Cocoa Sustainability Partnership (CSP) Rini Indrayanti mengatakan, salah satu target roadmap kakao berkelanjutan Indonesia (2020 Roadmap for Sustainable Indonesian Cocoa) adalah peningkatan produksi.

"Anak muda akan tertarik jika sektor kakao didukung semua pihak dan menguntungkan," tutur Rini. (abd/yat)

Produksi kakao di Sulawesi Selatan menurun drastis dalam beberapa waktu terakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News