Produksi Pangan Global Bisa Perburuk Upaya Penanganan Perubahan Iklim

"Dibandingkan dengan proporsi penduduk, Australia mungkin menghasilkan sedikit lebih tinggi dari negara-negara lain karena kami mengekspor banyak makanan," ungkapnya.
Ia menambahkan, "Kami menghasilkan lebih banyak makanan daripada yang kami butuhkan di dalam negeri, sehingga emisi per kapita pertanian kami mungkin lebih tinggi dari negara-negara lain."
Pada tahun 2013, Pemerintah Australia mulai mendanai sejumlah program untuk mencoba mengurangi emisi pertanian.
"Banyak informasi yang telah diberikan kepada para petani. Ini adalah metode yang cukup baik bagi mereka karena ini menunjukkan bahwa bisa meningkatkan produktivitas Anda,” jelas Associate Professor Richard.
"Tapi kami mengatakan, ada ukuran efisiensi di sini -yang disebut sebagai intensitas emisi -yang mengatakan bahwa jika Anda bijaksana tentang jumlah nitrogen Anda masukkan ke dalam, jika Anda berhati-hati tentang bagaimana Anda memberi makan hewan Anda, maka Anda bisa menghasilkan lebih banyak dengan jejak emisi yang kurang," urainya.
Associate Professor Richard mengatakan, Australia memiliki peran untuk membantu negara-negara Asia dalam mengetahui bagaimana memberi pangan penduduk mereka dan meminimalkan emisi.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal ‘Nature’.
Penelitian baru menunjukkan, produksi pangan global membuat upaya untuk memerangi perubahan iklim menjadi semakin sulit. Para ilmuwan dari seluruh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Konklaf Hari Pertama Berakhir Dengan Asap yang Mengepul
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?