Prof Jimly Asshiddiqie: Mereka Bukan Orang Sembarangan

Prof Jimly Asshiddiqie: Mereka Bukan Orang Sembarangan
Anggota DPD RI Prof Jimly Asshiddiqie menanggapi deklarasi KAMI. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Prof Jimly Asshiddiqie mengatakan meski banyak yang tidak suka dengan pendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI yang dimotori Din Syamsuddin dkk, tetapi gerakan moral kelompok ini harus dihormati.

"KAMI? Oh, yang Pak Din Syamsuddin. Banyak yang tidak suka, tetapi kita harus hormati, ya ini kan ekspresi menumpuk. Puncak dari tumpukan kekecewaan. Apalagi yang berkumpul kan tokoh-tokoh terhormat semua, mereka bukan orang sembarangan," kata Prof Jimly.

Hal itu disampaikannya menanggapi deklarasi KAMI sebagai gerakan moral oleh Din Syamsuddin dkk, dalam perbincangan di program NGOMPOL yang tayang di channel YouTube JPNN.com.

"Pak Din Syamsuddin, Pak Rizal Ramli, banyak lagi tokoh-tokohnya. Jadi saya rasa kuncinya itu kan harus didengar. Kelompok pendukung pemeirntah, menurut saya, sudahlah, kita jangan terlalu membangun permusuhan," sambung mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Saat ditanya apakah dia setuju dengan anggapan bahwa tokoh-tokoh yang tergabung dalam KAMI sebagai barisan sakit hati? Prof Jimly justru bertanya balik.

"Ya bisa saja orang sakit hati. Kenapa enggak boleh orang sakit hati? Memangnya yang senang hati saja yang baik. Yang sakit hati kan harus didengar juga," tegasnya.

Namun. pihaknya tidak sependapat bila kemunculan KAMI sebagai kelompok yang diposisikan berseberangan dengan pemerintah, dianggap membahayakan bagi rezim penguasa.

"Kalau menurut saya tidak (membahayakan). Yang namanya pemerintah itu, siapa yang sedang mengurus dan mengelola, memimpin institusi, andaipun dia tidak mendengar sama sekali, dia (rezim,red) pasti menang," tandas Prof Jimly.

Prof Jimly Asshiddiqie berharap pendukung pemerintah tak membangun permusuhan dengan KAMI yang dideklarasikan Din Syamsuddin dkk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News