Profesor Hermanto: Kementan dan Petani Berkolaborasi Jaga Produksi Padi
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis adanya potensi peningkatan produksi padi pada tahun ini sebesae 4,86 persen. Kenaikan terjadi karena panen raya di awal tahun, terutama di sejumlah daerah terus menunjukan tren positif.
Berdasarkan catatan BPS, pergerakan produksi beras mencapai 54,56 persen. Angka ini masih lebih tinggi ketimbang angka tahun 2019 yang hanya 54,60 persen.
Adapun total luasan panen pada tahun 2020 lalu mencapai 10,66 juta hektar dengan sentra produksi terbesarnya masih meliputi Provinsi Jawa Timur.
Di samping itu, produksi beras pada tahun 2020 lalu juga mengalami kenaikan yakni sebesar 31,33 persen jika dibandingkan tahun 2019 yang hanya 31,31 persen.
Meski naik tipis, kata Suhariyanto, pemerintah berhasil mengendalikan produkai beras, segingga kebutuhan di tingkat masyarakat masih tercukupi dengan baik.
"Perkiraan BPS itu sangat wajar karena triwulan I tahun 2021 panen padi akan cukup signifikan. Hal ini karena dua bulan terakhir tahun 2020 areal-areal padi kita mendapat curah hujan yang cukup memadai. Namun demikian, puncak panen padi akan terjadi pada triwulan II tahun 2021," tutupnya.(ikl/jpnn)
Kementan bersama para petani sejauh ini sukses membangun kolaborasi apik menjaga produksi padi sesuai dengan koridor dan target yang telah ditentukan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah
- Petani di Jateng Terima 10 Ribu Alsintan, Nana Sudjana Optimistis Produksi Pangan Meningkat
- Pengumuman, Petani Terdaftar Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di KPL Resmi
- Mentan Amran Serahkan Alsintan Senilai Rp 200 M Untuk Petani di Jatim
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke
- BAZNAS Distribusikan 137 Ribu Paket Beras Zakat Fitrah Hingga ke Pelosok