Program Ganjar Berhasil Menurunkan Angka Kematian Ibu di Jateng

Program Ganjar Berhasil Menurunkan Angka Kematian Ibu di Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto dok Pemprov Jateng

Kemudian apabila sudah memulai fase ketiga, Ganjar menjelaskan bahwa ibu yang melahirkan akan didampingi, dipantau, dan dikawal sampai melahirkan dengan baik.

Di fase terakhir, kata Ganjar, pemerintah memberi asuhan keperawatan pasca persalinan.

"Jateng Gayeng Ngiceng Wong Meteng. 'Apa itu Pak Ganjar?' Kita mesti perhatian pada ibu hamil. Suaminya antarkan periksa rutin. Kalau kandungannya bermasalah, maka periksanya harus makin rutin lagi, sehingga didampingi dokter atau bidan," kata Ganjar.

Di samping menurunkan AKI, Ganjar menyebut program ini akhirnya berhasil menimbulkan efek domino yang membuat  angka stunting turun drastis hingga 50 persen dalam kurun waktu empat tahun terakhir.

Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), pada 2018 tingkat stunting di Jateng berada di angka 24,4 persen, setahun kemudian pada 2019 turun menjadi 18,3 persen.

Persentase kembali turun pada 2020 menjadi 14,5 persen, kemudian pada 2021 turun menjadi 12,8 persen, dan terakhir pada 2022 di angka 11,9 persen.

"Maka edukasi dilakukan. Sekarang kita percepat. Maka empat tahun ini hasilnya bagus, sekarang kita genjot dengan memberikan beras fortifikasi. Beras fortifikasi juga kita kerja sama dengan UGM, bekerja sama dengan Bank Jateng, bekerja sama dengan Pemkab/Pemkot untuk kita serbu," kata Ganjar.

Politikus PDIP ini juga mengapresiasi jajarannya yang telah bekerja sama untuk menjalankan program ini dengan baik.

Ganjar Pranowo menjelaskan, capaian ini tidak terlepas dari program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), yang telah digagas sejak 2016.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News