Program Kerja Jokowi jadi Buah Bibir di Pertemuan Internasional di Korsel

Program Kerja Jokowi jadi Buah Bibir di Pertemuan Internasional di Korsel
Menteri LHK Siti Nurbaya bersama Thomas Hoffer (Sekretaris APFC), Kundhavi Kadiresan (ADG FAO), dan Kim Jae Hyun (Menteri Kehutanan Rep Korea) di Asia-Pacific Forestry Week (APFW) 2019. Foto : Ist

Bentuk hutan kemasyarakatan yang lain ialah hutan rakyat. Saat ini sumber bahan baku untuk industri di Indonesia, berasal dari kayu rakyat dengan besaran sumbangan 14,3% dari total 8,25 juta m3.

Hal ini dilanjutkan dengan intervensi yang terkait dengan fasilitasi akses pasar kayu legal.

Hingga saat ini terdapat 294 kelompok petani hutan yang terdiri dari 106 ribu orang anggota dengan luas area sekitar 1 juta Ha.

"Tahun ini akan difasilitasi 140 kelompok petani hutan untuk produktivitas mereka melalui dukungan kebijakan, peralatan dan pembinaan," kata Bambang.

Peningkatan yang masih perlu dilakukan adalah meningkatkan insentif untuk mengembangkan pengadaan barang bersertifikat (legal) di dalam negeri dan meningkatkan penerimaan pasar.

Pemerintah Indonesia juga menargetkan dalam kurun waktu 5 tahun seluas 5,5 Juta Ha tersebar di 15 Daerah Aliran Sungai (DAS) prioritas RPJMN.

"Indonesia telah menginvestasikan Rp3,9 triliun. Selain itu perbaikan lingkungan pasca tambang melalui reklamasi diwajibkan kepada perusahaan-perusahaan," kata Bambang.

Indonesia juga merekomendasikan FAO untuk membangun digital platform guna memberikan wadah update bagi negara anggota dan memperluas manfaat bersama.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mewakili Indonesia menjadi tamu undangan utama pada acara pembukaan APFW 2019 di Korsel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News