Program PMO Kopi Nusantara Tingkatkan Kapasitas Produksi Petani

jpnn.com, BALI - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meluncurkan Program Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara.
Dwi Sutoro selaku Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mengemban amanah sebagai Ketua PMO Kopi Nusantara.
Saat ini PMO Kopi Nusantara memiliki sembilan pilot projects di enam wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Total lahan yang kita fasilitasi hingga saat ini lebih dari 6.500 hektar yang dikelola oleh 2.500 petani. Kami berharap hasil panen dari lahan tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional,” ujar Dwi Sutoro.
Peluang Indonesia menjadi pemain utama industri kopi internasional terbuka lebar, karena biji kopi Indonesia, dengan proses on farm dan off farm yang baik, memiliki cita rasa dan kualitas level premium.
Selain Kementerian BUMN, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) turut aktif mengembangkan dan merumuskan inovasi demi peningkatan daya saing kopi asal Indonesia.
Saat ini terdapat beberapa tantangan dalam sistem rantai pasok kopi di dunia.
Beberapa di antaranya adalah hambatan tarif, ketatnya persaingan dan persyaratan untuk masuk ke pasar global, serta beberapa persyaratan sertifikasi berkelanjutan.
Peluang Indonesia menjadi pemain utama industri kopi internasional terbuka lebar.
- Waspada, Ini 3 Penyebab Perut Terasa Mual Setelah Minum Kopi
- Hari Buruh, PalmCo dan Serikat Pekerja Bersinergi Membentuk SPBUN
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- Selamat, Direktur Pegadaian Raih Penghargaan Women’s Inspiration Awards 2025
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN