Program Water Credit Membuka Akses Warga Terhadap Air Minum dan Sanitasi

Program Water Credit Membuka Akses Warga Terhadap Air Minum dan Sanitasi
Ibu Azizim melakukan aktivitas mencuci piring di belakang rumah setelah KPSPAMS memasang Sambungan Rumah. Inisiatif water credit terbukti memberikan manfaat langsung ke masyarakat, terutama dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. Foto: Source for JPNN.com

Dengan semua kemudahan tersebut, pelanggan kini hanya membayar Rp 1.000/m3 atau hanya Rp 15.000-Rp 20.000 per bulan. Jika dibandingkan warga yang tidak menggunakan layanan SPAM, dimana mereka mengeluarkan biaya Rp 100.000 per bulan untuk membeli air galon, maka ada penghematan yang signifikan.

Danone-AQUA terlibat aktif sebagai mitra strategis Water.org dalam menjalankan program water credit.

“Program ini sejalan dengan strategi keberlanjutan kami yang tertuang dalam Danone Impact Journey. Kami berkomitmen untuk senantiasa menyediakan air minum berkualitas untuk mendukung kesehatan sekaligus memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di Indonesia. Untuk itu, kami percaya bahwa ketersediaan akses air minum dan sanitasi dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga mampu memiliki kualitas hidup yang baik. Upaya Danone-AQUA dalam meningkatkan akses air minum, sanitasi dan penyehatan lingkungan diterjemahkan melalui program WASH (Water Access, Sanitation and Hygiene),” kata Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo.

Program water credit dan kolaborasi bersama Water.org telah berkontribusi secara signifikan terhadap keseluruhan program WASH Danone-AQUA di Indonesia.

“Hingga saat ini, program kolaborasi Danone-AQUA dan Water.org melalui skema water credit telah memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung hingga lebih dari 230 ribu penerima manfaat. Sementara total penerima manfaat yang kami perkirakan untuk program WASH kami di seluruh Indonesia hingga saat ini telah mencapai 520 ribu orang,” tambah Karyanto.

Karyanto juga mengungkapkan skema Water Credit juga sedang dikembangkan untuk lembaga pendidikan pesantren.

“Saat ini kami pun tengah berupaya mengembangkan akses air minum dan sanitasi di sejumlah pesantren yang masih memiliki keterbatasan fasilitas,” katanya.

Melalui program ini pondok pesantren yang memerlukan biaya untuk membangun sarana air minum dan sanitasi dapat mengajukan pembiayaan ke BPRS HIK Parahyangan dengan beberapa kemudahan.

Akses warga terhadap air minum dan sanitasi sangat terbantu berkat program water credit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News