Protokol Puting

Oleh: Dahlan Iskan

Protokol Puting
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Sejak menyadari belum ada obat PMK, Indro memang langsung berinisiatif melakukan penelitian mandiri. Tanpa dana dari pemerintah. Wabah PMK harus segera diatasi. Wabah itu sudah merata. Tidak ada lagi daerah yang nihil.

Hampir tiap hari Indro mengemudikan mobil kecilnya itu selama dua jam. Kelas mobilnya, ampuuun, 1000 cc. Calya.

Ia menuju Pangalengan. Yakni salah satu pusat sapi di Jawa Barat. "Di sini laporan resminya ada 1.000 sapi yang terkena PMK. Menurut hitungan saya lebih 2.500," ujar Indro.

Ia pun mondar-mandir dari Pangalengan ke laboratorium. Selama satu bulan terakhir. Lalu dari lab ke Pangalengan. Ia merasa tertantang harus bisa menemukan obat PMK.

Mengapa sampai meneliti susunya?

“Saya bermaksud menjadikan susu sapi sebagai vaksin untuk anak-anak mereka," ujar Indro.

Menurut hasil penelitian Indro, susu sapi yang baru saja terkena virus PMK mengandung titer antibodi yang tinggi. Maka anak-anak sapi yang masih sehat bisa diminumi susu sapi yang sudah sembuh PMK.

"Apalagi anak sapi yang masih berumur 1-3 bulan belum bisa divaksin," ujarnya.

Bukan main leganya Indro Cahyono bisa menemukan obat PMK ini. Ia ingat peristiwa 15 tahun lalu saat menerima ''hukuman'' dari atasan ketika...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News