PSBB Total Ibarat Menangkap Nyamuk Pakai Meriam, Banyak yang Bakal Hancur

PSBB Total Ibarat Menangkap Nyamuk Pakai Meriam, Banyak yang Bakal Hancur
Aktivitas di kawasan Sudirman Jakarta, saat fase pertama PSBB di tengah masa transisi pandemi virus corona. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan meyakini PSBB total bakal menyengsarakan banyak orang. Menurut dia, pelaku usaha UMKM dan buruh adalah yang paling dirugikan kebijakan Gubernur Anies Baswedan itu.

"Yang pasti banyak masyarakat yang dirumahkan dari pekerjaanya, baik yang di kantor maupun di UMKM. Minimal itu," ujar Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Jakarta, Judistira saat dihubungi, Kamis (10/9).

Dampak selanjutnya, tambah dia, beban keuangan pemerintah kian berat. Pasalnya, pendapatan asli daerah (PAD) akan kembali turun.

Itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020, di mana Jakarta mengalami penurunan signifikan menjadi -8,22%. Angka tersebut jauh lebih rendah daripada nasional sebesar -5,32% imbas pembatasan aktivitas ekonomi selama PSBB.

"Selama pandemi ini, PAD turun, pemasukan pemerintah juga turun, pajak-pajak tidak tercapai, retribusi tidak tercapai. Ini tentu menjadi suatu kekhawatiran juga bagimana kita memenuhi kebutuhan daripada masyarakat," jelasnya.

Menurut catatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin), sekitar enam juta pekerja terkena PHK atau dirumahkan saat pandemi. Pangkalnya, bisnis tersendat dan perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya kepada para pegawai.

Judistira mengingatkan, menjaga perekonomian juga penting dilakukan selain sektor kesehatan. Keduanya harus berjalan beriringan.

Baginya, hal tersebut mesti dilakukan agar kebijakan yang ditempuh benar-benar ampuh dan tidak menyebabkan kerusakan lain yang lebih parah. "Jangan kita mau menangkap nyamuk pakai meriam," kritik dia.

PSBB total yang dicanangkan Gubernur Anies Baswedan diprediksi bakal merugikan banyak orang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News