PSI Suarakan Politik Antimahar, Pengamat: Perjuangan yang Akan Selalu Diingat

PSI Suarakan Politik Antimahar, Pengamat: Perjuangan yang Akan Selalu Diingat
Kegiatan diskusi di Kantor DPW PSI DKI Jakarta, Senin (21/3). Foto. Dok. Formappi

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyambut baik politik antimahar yang disuarakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Menurut Lucius, partai politik harus menjaga komitmen untuk menolak mahar.

“Praktik mahar politik ini sudah berlangsung sejak lama. Eksekusinya pun macam-macam. Masyarakat kita sudah terkontaminasi dengan politik yang tidak baik. Mereka sudah terlelap. Saya rasa ini seperti kita sedang melawan dunia yang percaya bahwa politik uang itu biasa saja. PSI ingin mendobrak itu semua. Merubah watak yang sudah begitu nyaman," ujar Lucius pada kegiatan diskusi di Kantor DPW PSI DKI Jakarta, Senin (21/3).

"Jadi, ini merupakan usaha panjang, yang layak untuk diperjuangkan. Bahkan seharusnya semua partai politik melakukan hal yang sama,” ucapnya.

Menurut Lucius, oknum partai politik menerima manfaat dengan melanggengkan politik mahar. Dia mengatakan praktik tersebut membuat biaya politik makin mahal.

“Saya kira praktik politik mahar masih dilanggengkan karena menguntungkan partai tersebut. Selain itu, hukuman bagi partai politik masih sangat lemah. Partai politik membiarkan ini menjadi pasar bebas. Hal ini juga yang membuat biaya politik pemilu menjadi sangat mahal. Menurut saya, pencalonan terbuka yang dilakukan Komite Seleksi Caleg PSI DKI Jakarta adalah solusi,” ujar Lucius.

Dia juga mengatakan PSI akan menghadapi banyak tantangan dalam menjalankan komitmen politik antimahar. Publik akan mengingat ide politik yang sudah disuarakan oleh PSI ini.

“Mungkin akan banyak dicaci maki orang karena perilaku yang baik dilakukan. Nilai yang dibawa PSI merupakan tantangan yang luar biasa. Harus ada jiwa yang sabar dan konsisten," katanya.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menyambut baik politik antimahar yang disuarakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News