PT PP Garap Proyek Pengembangan Laboratorium Pusat Pengujian Perangkat TIK BBPPT

jpnn.com, DEPOK - PT PP (Persero) Tbk, menghadiri groundbreaking ceremony pembangunan konstruksi dan pengembangan Laboraturium Pusat Pengujian Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) BBPPT, yang dimiliki oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Dimulainya pembangunan laboraturium tersebut tersebut ditandai dengan dilakukannya prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking), pada Rabu (16/3) di Depok.
Proyek yang dimiliki oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika ini memiliki lingkup pekerjaan, antara lain: pembangunan gedung laboraturium, gudang, gedung kantor pelayanan & administrasi, masjid, gedung serbaguna, loading dock, gedung utilitas, dan sebagainya.
Pembangunan proyek tersebut akan dilaksanakan selama 293 hari kalender dengan masa pemeliharaan selama 365 hari kalender.
Laboratorium pusat pengujian perangkat TIK BBPPT dikembangkan untuk menjawab tuntutan masyarakat dan industri, di mana kualitas dan kuantitas dapat terpenuhi.
Selain itu, pengembangan laborasehingga dapat sesuai dengan regulasi yang ada baik nasional maupun internasional.
“PT PP telah mengirimkan tim andalan sebagai bentuk komitmen untuk memberikan kualitas terbaik dengan jadwal pekerjaan yang tepat waktu. Setiap proses pembangunan akan dilakukan dengan detail dan progresnya akan diinformasikan dengan terbuka," ujar Direktur Utama PTPP Novel Arsyad.
Sebagai kontraktor utama pengembangan laboratorium, PT PP sambung Arsyad, akan bekerja sebaik mungkin sesuai standar kualitas dan safety yang dimiliki.
PT PP menghadiri groundbreaking ceremony pembangunan konstruksi dan pengembangan Laboraturium Pusat Pengujian Perangkat TIK BBPPT.
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- Selamat, Direktur Pegadaian Raih Penghargaan Women’s Inspiration Awards 2025
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
- Jakarta Beat Society 2025 Sedot Animo Ribuan Pengunjung
- Prabowo Ancam Bakal Ganti Direksi BUMN yang Malas dan Tidak Berprestasi
- Rumah Stasiun