Pukuli Wasit Hingga Babak Belur, Pesepakbola Ini Divonis 10 Bulan Penjara

Pukuli Wasit Hingga Babak Belur, Pesepakbola Ini Divonis 10 Bulan Penjara
ilustrasi

Maziz sempat mengancam wasit dan mengatakan akan menunggunya diluar lapangan karena ia tidak takut. Wasit tetap pada pendiriannya dan menyuruhnya untuk meninggalkan lapangan.

Maziz kemudian berlari menuju wasit dan menyerangnya, mendaratkan kakinya di paha korban, dan meninju wajahnya dua kali. Korban jatuh, dan hidungnya mulai berdarah. Kedua orang itu kemudian dipisahkan oleh pemain lain.

Meskipun demikian, Maziz lagi berlari menuju korban dan menendangnya sekali di kepala, saat korban sedang berbaring di lapangan.

Pengacara Maziz, T.M. Sinnadurai, mengatakan Maziz tidak hanya kehilangan pekerjaan tapi juga tunangannya sebagai akibat dari insiden tersebut. Dia mengatakan Maziz terkejut dan emosional ketika wasit menghadiahi kartu kuning.

Hakim Distrik Adam Nakhoda mengatakan respon Maziz untuk keputusan wasit benar-benar tidak proporsional. Ia tidak menghargai otoritas wasit dan tindakannya yang tidak beralasan.

Hakim menambahkan bahwa serangan itu menyebabkan korban trauma, dan sikap Maziz ini menunjukkan "kecenderungan hooligan". Hukuman maksimum untuk menyebabkan orang luka berat adalah 10 tahun penjara, denda atau hukuman cambuk. Tapi Maziz hanya dihukum 10 bulan penjara dan denda 2 ribu dolar Singapura. (asiaone/ray/jpnn)


SINGAPURA - Seorang pesepak bola antara departemen di perusahaan ini harus membayar mahal atas sikapnya yang tidak bisa mengendalikan emosi. Bahkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News