Seniman Abdul Rais

Pulkam Demi Mengenalkan Morotai Lewat Sentuhan Tangan

Pulkam Demi Mengenalkan Morotai Lewat Sentuhan Tangan
Abdul Rais (tengah) bersama rekan sesama pegiat Sanggar Tigalu menunjukkan lampu hias dari batok kelapa. Foto: SAMSUDIN CHALIL/MALUT POST/JPNN.com

Pada 2015 lalu, Rais berkreasi dengan koran bekas untuk membuat kerajinan. Karyanya dibeli Dinas Keluarga Berencana (KB) senilai Rp 5 juta. Setahun berikutnya, Dinas KB kembali memintanya membuat kerajinan baru. Rais lantas mendapat inspirasi memanfaatkan batok kelapa. 12 lampu hias bermotif ombak dan Anggrek Wayabula pun diboyong ke Bali untuk mengikuti pameran.

”Awalnya saya dibayar Rp 5 juta untuk 12 lampu hias. Tapi ternyata di Bali turis-turis memborong lampu itu Rp 1,5 juta per buah. Setelah tim Dinas KB kembali, mereka memberikan saya uang tambahan Rp 3 juta,” kenang Rais sambil tertawa.

Dengan bakatnya, Rais berharap dapat mengajak rekan-rekannya berkomitmen membangun pusat oleh-oleh khas Morotai. Selain pemandangan alamnya, ia merasa Morotai layak dipromosikan melalui kerajinan tangan. ”Terutama yang bahan bakunya mudah didapat di Morotai,” tandasnya.(din/kai)


Berita ini telah tayang di Malut Post/JPNN.com dengan judul:

Sanggar Tigalu, yang merupakan akronim dari Tifa Galela Memanggil, baru didirikan September lalu.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News