Puluhan Keracunan Jamur, Tiga Tewas

Puluhan Keracunan Jamur, Tiga Tewas
Puluhan Keracunan Jamur, Tiga Tewas

Sementara Wisna Ningsih, warga Trans IIIA, Tebing Tinggi, mengaku tak tahu jamur yang dijualnya itu beracun. Buktinya, empat anaknya, Novi; Bayu; Desi; dan Dini, juga keracunan. ‘’Saya tidak tahu. Kalau tahu tak mungkin saya jual, apalagi kami juga mengonsumsinya,” jelas Wisna saat dimintai keterangan di Mapolres Empat Lawang, Jum’at (26/07).

Dikatakan Wisna, dirinya sudah beberapa kali menjual jamur jenis itu, makanya ia kaget mengetahui jamur itu menyebabkan orang meninggal dan keracunan. ‘’Saya baru tahu saat anak saya keracunan, lalu saya beli susu encer. Mungkin kareno minum susu tadi, anak saya langsung sembuh,” tambahnya.

Terpisah, menurut keluarga almarhumah Yahima (70), yakni Hartono, mengaku selain korban, anak menantu dan cucu almarhumah juga keracunan. ‘’Pas balek, almarhumah bawa bungkusan jamur. Sudah sempat ditanyo, jamur apo, gek beracun. Dijawab almarhumah, kalo beracun, bukan kito bae keno, tapi se-Perumnas ini beli galo,” ujar Hartono meniru ucapan almarhumah.

Setelah sadar keracunan, sambung Hartono, keluarga almarhumah langsung disuruh minum susu encer. Namun, almarhumah Yahima sendiri menolak minum susu, karena memang tidak suka susu. ‘’Pagi tadi (kemarin,red) kondisi korban memburuk, hingga dibawa ke praktik bidan, dan diberi obat. Setelah dibawa pulang, korban kondisinya makin lemah, hingga akhirnya meninggal,” terang Hartono, sembari mengaku kalau korban sudah dimakamkan di TPU Tebing Tinggi.

Berdasarkan buku referensi, jamur yang dikonsumsi para korban, disebut Jamur So. Kata So berasal dari pohon So atau melinjo, dimana So berasal dari nama daunnyo, sedangkan melinjo bersumber dari nama buahnya. Jamur dinamakan demikian, karena habitat tumbuhnya biasanya dibawah pohon melinjo. Namun, jamur ini biasa muncul hanya saat musim hujan.

Jamur So ada dua jenis yang mirip dan kelihatan sama, dimana satu bisa dimakan dan satunya lagi sangat beracun. Kalau yang beracun itu, menghirup sporanya saja orang bisa pingsan, apalagi memakan. Jenis Jamur So yang bisa dimakan adalah yang kulitnya kasar seperti ada bentol-bentol kecil-kecil, sementara yang beracun adalah yang kulitnya halus.

Kandungan senyawa kimia Jamur So mengandung Sterol, Glukosa, Fruktosa, Maltosa dan indol. Dalam ekstrak etanol, beberapa asam amino bebas, alanin asparangin, phenyl alani, alfa asam aminobutyric, asam aspartat, asam glutamat, lensin, lisin, serin, tirosin dan valin. Jamur ini tumbuh hampir diseluruh kepulauan Indonesia, juga tersebar di Asia, Eropa, dan Amerika Utara.

Jamur jenis ini termasuk aman dikonsumsi, asal dipilih yang masih muda atau belum berspora. Setelah mendapatkan jamur ini, lalu pastikan didalamnya masih berwarna putih. Kemudian kupas kulitnya sampai warna kuningnya hilang. Jamur yang sudah tua atau pengupasannya kurang bersih, akan menyebabkan keracunan jika dimakan manusia. (omi)


PALEMBANG--Korban keracunan jamur melinjo di Kabupaten Empat Lawang, bertambah. Dari data di RSUD Tebing Tinggi, semula tujuh orang warga, kini menjadi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News