Puluhan Ribu Petani Bali Siap Jadi Pahlawan Pangan di Era Milenial

Puluhan Ribu Petani Bali Siap Jadi Pahlawan Pangan di Era Milenial
Sekjen Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro saat menyapa 453 pewakilan Gabungan Kelompok Tani yang hadir dalam Pencanangan Gerakan Petani Milenial Provinsi Bali di Bagus Agro Pelaga, Kabupaten Badung-Bali. Foto: Kementan

“Apresiasi tinggi terhadap Provinsi Bali yang memiliki andil besar sehingga capaian tersebut terwujud, inflasi pangan provinsi Bali 2017 minus 0,7 % artinya lebih kecil dari 1 persen itu namanya deflasi, indikatornya harga pangan stabil, kalau kita simak lagi volume ekspor di Provinsi Bali selama empat tahun naik 199,4%, dan 75 % dari perkebunan termasuk kopi” terang Syukur.

Syukur berharap capaian tersebut dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan salah satunya melalui gerakan petani milineal ini. Semangat milineal yang dianggap fasih mengadopsi teknologi dalam beragam aspek bisnis diprediksi akan membawa pembaruan dalam pembangunan pertanian kedepan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, menyambut baik gerakan petani milenial yang dicanangkan di Bali. Sektor pertanian papar Ida Bagus merupakan salah satu sektor pendorong pembangunan bidang ekonomi di provinsi bali, pembangunan pertanian disamping diarahkan untuk meningkatkan ketahanan pangan, dan memacu pertumbuhan perekonomian daerah, pertanian juga berperan penting dalam penyediaan lapangan kerja.

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan ini, mengingat luas lahan pertanian di Bali mecapai 353.000 ha lebih, atau 62,7% dari luas pulau Bali, sebagian besar mata pencaharian penduduk Bali juga masih bertumpu pada sektor pertanian” papar Ida Bagus mewakili Gubernur Bali.

Sambutan positif atas hadirnya gerakan petani milineal ini datang dari seorang sarjana lulusan pariwisata yang memilih menjadi petani, Kadek Kamardiyana yang saat ini tengah mengembangkan pertanian dengan konsep pariwisata di Kabupaten Gianyar bersama dengan kelompok tani bernama Mai Organik dengan fokus tanaman hortikultura.

“ini salah satu cara pemanfaatan potensi generasi muda dalam pembangunan pertanian, gerakan ini sangat bagus dalam meregenerasi petani, petani perlu diedukasi dengan teknologi sehingga pengolahan lahan pertanian tidak stagnan, saya berharap semakin banyak generasi muda yang mau terjun ke dunia pertanian” ujar Kamardiyana.

Sebagai upaya meningkatkan kapasitas para petani milenial yang berada di Provinsi Bali. Selain diberi bantuan berupa sarana produksi, bibit/benih, pupuk dan alat mesin pertanian, Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan juga memberikan bimbingan teknis terkait teknologi pertanian dan pengelolaan usaha tani, edukasi ini diharapkan dapat mentransformasi sektor pertanian kearah yang lebih kekinian.(adv/jpnn)


Kementerian Pertanian saat ini tengah fokus mencetak sumber daya manusia pertanian yang mampu berproduksi secara modern dan berorientasi ekspor.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News