Puncak Musim Hujan, Hati-Hati Terkena Kencing Tikus

Puncak Musim Hujan, Hati-Hati Terkena Kencing Tikus
Warga berusaha melewati banjir. Foto : Ricardo/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Penyakit demam berdarah dan leptospirosis paling rawan muncul saat memasuki puncak musim hujan. Jika demam berdarah dibawa oleh nyamuk, maka leptospirosis dibawa melalui kencing tikus. Karena itu masyarakat diimbau menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Menurut Febria Rachmanita, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, pada 2018 jumlah penyakit DBD mencapai 300-an kasus.

Kemudian jumlah tersebut menurun pada 2019 hanya sekitar 200-an kasus. Penyakit DBD ini biasanya terjadi pada Januari hingga April. Sedangkan untuk penyakit leptospirosis belum ada laporannya.

“Karena itu, Pemkot Surabaya juga telah membuat surat edaran pada masyarakat atau pun instansi untuk berhati-hati pada penyakit DBD dan leptospirosis,” ujar Febria.

Untuk diketahui, demam berdarah sendiri dibawa oleh nyamuk aides aegipty. Karena itu, harus dilakukan tindakan pemberantasan sarang nyamuk. Salah satunya dengan tindakan 3M, yakni menguras, mengubur dan menutup.

Sedangkan leptospirosis adalah penyakit yang dibawa melalui kencing tikus. Penularannya melalui kulit yang lecet atau selaput lendir saat kontak dengan air banjir, genangan, atau saluran air.(end/pojokpitu/jpnn)

Penyakit demam berdarah dan leptospirosis karena kencing tikus paling rawan menyerang manusia saat musim hujan.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News