Pungki Beberkan Skenario Bunuh Munir
Kamis, 09 Oktober 2008 – 17:15 WIB

Pungki Beberkan Skenario Bunuh Munir
JAKARTA-Pungki Indarti direktur LSM Imparsial buka-bukaan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Dari pengakuannya sebagai saksi yang dihadirkan jaksa, pelaku penculikan 13 aktivis dilakukan oleh militer dalam hal ini adalah Komando Pasukan Khusus (Kopasus). Wanita 38 tahun ini tak terlihat gugup saat menjadi saksi dalam sidang yang mendudukkan terdakwa Muchdi Pr. “Saya dapat keterangan itu langsung dari almarhum Munir,” beber Pungki dihadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (9/10). Ketika aktif di Kontras, keduanya bekerja sama untuk mereformasi sektor keamanan militer, polisi dan inteljen, melakukan perlindungan bagi pembela HAM yang telah diculik dan dibunuh oleh militer. “Tapi pelakunya kebal hukum dan tidak diproses,” kata Pungki.
Menurutnya Keterlibatan militer untuk menghabisi aktivis diperoleh Pungki dari Munir dan beberapa data dan dokumen Kontras yang dibacanya. Dalam kesaksiannya Pungki mengaku telah mengenal Munir sejak tahun 1992 silam ketika sama-sama aktif di LBH Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga:
Berdasarkan temuan itu, pihak Kontras melaporkan kepada Panglima ABRI dan direspon dengan memberhentikan orang-orang yang diduga mempunyai tanggung jawab komando dalam penculikan diantaranya dengan membentuk Dewan Kehormatan Perwira (DKP) dan Mahkamah Militer. “Hasil pembentukan DKP tersebut, memberhentikan Jenderal Prabowo dan membebastugaskan Mayjen Muchdi Pr dan Mayjen Khaerawan dari Danjen Kopassus,” kata Pungki didepan Majelis Hakim yang diketuai Suharto.
Baca Juga:
Pungki yang telah diperiksa penyidik dua kali tersebut menyatakan dirinya mengetahui militer berada dibelakang penculikan aktivis dari tesis Munir ketika akan menempuh pendidikan S2 di Belanda. “Tesis itu berjudul Pelanggaran HAM sebagai Pilihan Militer khususnya penghilangan paksa aktivis 1998,”ujar Pungki.
JAKARTA-Pungki Indarti direktur LSM Imparsial buka-bukaan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Dari pengakuannya sebagai saksi
BERITA TERKAIT
- SGU & UNHAN Berkolaborasi Gelar Seminar Bela Negara
- Pemerintah Beri Bantuan Rp 3 Juta untuk Guru, Honorer Dapat Insentif Langsung ke Rekening
- Tambah Kekuasaan Bukan Memperbaiki Pengawasan, RUU Polri Dinilai Menyimpang
- MBG Terbukti Bangkitkan Perekonomian Lokal, Perbaikan Gizi Anak-Anak Pedalaman Papua
- 30 Jemaah Gagal Berangkat, IAW Desak Pemeriksaan ASN Kemenag Terkait Mahram Haji
- 5 Berita Terpopuler: Persaingan PPPK Tahap 2 Ketat, Ketua Forum Honorer Menolak Tegas, Maksudnya Apa?