Pungli di Sekolah Negeri Ini Wow Banget

Pungli di Sekolah Negeri Ini Wow Banget
Ilustrasi. Foto: dokumen jpnn

"Memang ada biaya seragam sekolah. Orang tua yang dapat gaji 13 menitipkan uang biaya pembuatan seragam sekolah. Itu yang kami terima," kata Armiati.

Termasuk titipan kwitansi uang seragam sekolah yang diberikan kepada orang tua murid. "Iya ada (kwitansi,red)," singkatnya.

Ditanya pemungutan tanpa melalui proses rapat dengan komite sekolah dan wali murid, Armiati membantahnya dan buang badan. Menurutnya, kwitansi itu hanya titipan.

"Itukan titipan wali murid. Orang tua inikan menitip biaya seragam. Orang tua murid takut terpakai. Namanya orang menitip kami kan terima aja," jelasnya.

Kepala Disdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal saat dikonfirmasi mengaku terkejut adanya biaya yang ditetapkan dalam pemungutan baju seragam sekolah yang ada di SMP 1 Pekanbaru.

"Mana mungkin. Salah dia itu. Intinya harus rapat melalui komite dan orang tua murid. Saya sudah sampaikan baju ini tidak wajib dibuat disekolah. Kalau orang tua tidak mau jangan dipaksa. Itu tidak wajib dibuat disekolah," paparnya.

Persoalan pungutan biaya seragam sekolah ini, sempat mencuat di Kota Pekanbaru. Belum lama ini, SMP 15 Rumbai, yang beralamat di Jalan Lembah Sari, di protes oleh orang tua murid.

Biaya seragam baju dikenakan biaya Rp 1,8 juta untuk lima pasang terdiri dari baju seragam melayu, seragam khusus, seragam dongker putih, seragam pramuka dan lainnya. Namun, hampir satu tahun lamanya seragam ini tak kunjung selesai.

Sebuah sekolah negeri di Pekanbaru, Riau, memungut pembuatan seragam sekolah dari orang tua siswa sebesar Rp2,2 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News