Pupuk Bersubsidi Hilang di Pasaran

Pupuk Bersubsidi Hilang di Pasaran
Pupuk Bersubsidi Hilang di Pasaran
PEKANBARU - Petani hortikultura di Pekanbaru, sejak 2010 tidak lagi menggunakan pupuk urea. Hal ini disebabkan petani mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut, baik di tingkat distributor maupun pengecer. Lantaran itu, pemerintah daerah diharapkan memperhatikan nasib para petani.

Hal ini antara lain seperti diungkapkan Bambang (40), petani sayur di Jalan Kartama, Pekanbaru, kepada Riau Pos (grup JPNN), Rabu (18/5). "Setahun ini, pupuk urea mengalami kelangkaan. Padahal pupuk itu sangat kami perlukan untuk proses cocok tanam," ujar Bambang, bersama rekannya Wili dan petani lainnya.

Sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi itu, menyebabkan Bambang dan Wili akhirnya beralih menggunakan pupuk organik granul yang sekarungnya seharga Rp 10 ribu. Pupuk urea sendiri, kata Bambang, biasanya dapat dengan mudah dibeli di tingkat pedagang pengecer pada ketua kelompok tani.

Hanya saja, belakangan ini nyatanya pupuk itu sudah cukup lama menghilang. Untuk itu, Bambang dan beberapa petani lainya di Jalan Kartama khususnya, mengaku sangat berharap terhadap pemerintah, agar kelangkaan pupuk urea itu segera dapat teratasi.

PEKANBARU - Petani hortikultura di Pekanbaru, sejak 2010 tidak lagi menggunakan pupuk urea. Hal ini disebabkan petani mengalami kesulitan untuk mendapatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News