Pupuk Kaltim Bersama FEB UGM dan Kafegama Bikin Kompetisi BCC, Hadiahnya Fantastis

Pupuk Kaltim Bersama FEB UGM dan Kafegama Bikin Kompetisi BCC, Hadiahnya Fantastis
Dirut PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Rahmad Pribadi saat memberikan sambutan pembukaan kegiatan Business Case Competition PKT-GAMA BCC di Plaza Pupuk Kaltim, Jakarta Pusat, Rabu (5/7). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) dan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) kembali menyelenggarakan kegiatan Business Case Competition (BCC).

Kompetisi itu bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi talenta-talenta pemimpin masa depan Indonesia di era digital, khususnya dalam mencapai keberlanjutan di bidang agribisnis melalui penerapan praktik-praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) yang tepat.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi menyebutkan BCC kali ini mengusung tema Agribusiness Sustainability through ESG Development mengajak mahasiswa tingkat S1 dan S2 dari berbagai universitas di seluruh Indonesia untuk menguji kemampuan praktik berbisnisnya, tetapi juga untuk menerima pembekalan yang sistematis terkait tata cara praktik-praktik bisnis.

Rahmad menyebutkan mengungkapkan sesuai dengan tema, pihaknya ingin menyuarakan pentingnya inovasi-inovasi bisnis yang tidak hanya mementingkan profit semata, tetapi juga perlu memperhatikan faktor keberlanjutan lingkungan.

"Kami ingin agar semangat PKT sebagai pelopor transformasi hijau di industri petrokimia bisa memotivasi generasi muda di ajang ini sehingga kelak bisa melahirkan lebih banyak lagi inovator-inovator industri masa depan dalam meningkatkan baik efektivitas, maupun efisiensi dari berbagai proses-proses industri," kata Rahmad dalam sambutannya di Plaza Pupuk Kaltim, Jakarta Pusat, Rabu (5/7).

Dia menyebutkan PKT sendiri sudah sejak lama menerapkan praktik-praktik ESG di seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga hasil akhir, semuanya dievaluasi secara detail dan menyeluruh dengan parameter-parameter ESG.

Rahmad juga menyebutkan saat ini ada dua tantangan industri agribisnis modern. Pertama, kurangnya partisipasi generasi muda.

"Kedua, dibutuhkannya teknologi dan digitalisasi sektor agribisnis yang cenderung masih tradisional," lanjutnya. 

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bersama FEB UGM dan KAFEGAMA kembali menyelenggarakan ke

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News