Pusat PVTPP Dorong Kesesuaian Regulasi dengan Kemajuan Teknologi

Pusat PVTPP Dorong Kesesuaian Regulasi dengan Kemajuan Teknologi
Sidang Komisi Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di Jakarta, Kamis (24/11). Foto: Kementan

Terkait peningkatan produksi, Prihasto menekankan pentingnya konsolidasi untuk membuat sektor pertanian bergerak cepat dan bekerja maksimal.

Program Kementan difokuskan pada komoditas beras dan jagung dengan tujuan mengurangi impor. Data terbaru menunjukkan potensi impor mencapai lima juta ton pada tahun 2024, dipicu oleh cekaman El Nino.

"Peningkatan produksi padi melalui pengembangan lahan rawa menjadi fokus utama, dengan harapan dapat memaksimalkan produksi pada akhir Desember 2023 guna menjamin ketersediaan pangan," jelas dia.

Kepala PVTPP Leli Nuryati melaporkan kinerja Pusat PVTPP dalam layanan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang mencapai 190 persen dari target yang ditetapkan.

Jumlah pemeriksaan substantif mencapai 61 varietas, yang diharapkan bertambah menjadi 95 varietas pada sidang kali ini.

"Ini angka tertinggi sejak 2004," kata Leli.

Dijelaskan Leli, Sidang Komisi PVT memiliki peran penting dalam mereview dan mengevaluasi varietas tanaman baru, memastikan memenuhi unsur baru, unik, seragam, dan stabil (BUSS).

Kolaborasi antara pemerintah, lembaga riset, sektor swasta, dan masyarakat dianggap krusial untuk meningkatkan akses terhadap teknologi, membangun infrastruktur, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang pemuliaan tanaman.

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) mendorong kesesuaian regulasi dengan kemajuan teknologi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News