Puteri Indonesia 2015: Waktu Itu Badanku Selalu Lemes

jpnn.com - ANINDYA Kusuma Putri, telah menyandang gelar sebagai Puteri Indonesia 2015, menggantikan Elvira Devinamira Wirayanti.
Mahasiswi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu kilas balik, cerita mengenai persiapannya mengikuti ajang bergengsi itu.
Selain menimba ilmu, yang dia persiapkan adalah penampilan fisik. Sebab, yang akan diikuti adalah kontes kecantikan. Dia harus menurunkan berat badan sebanyak 6 kg dari 61 kg.
’’Tugas’’ itu baru diberikan kepada Anin ketika mengikuti seleksi kontestan untuk menjadi finalis Puteri Indonesia 2015 di tingkat nasional yang digelar bulan lalu di Graha Mustika Ratu, Jakarta.
Meski belum diumumkan siapa saja kontestan yang lolos sebagai finalis, Ketua Bidang Organisasi Yayasan Puteri Indonesia (YPI) Kusumadewi Sutanto yang saat itu ikut menyeleksi meminta Anin untuk menurunkan berat badannya.
’’Sanggup kamu?’’ tanya Kusumadewi kepada Anin kala itu. ’’Insya Allah saya sanggup,’’ jawab Anin.
Untuk mencapai target tersebut, dia melakukan diet ketat. Anin menjelaskan, awal menjalankan program diet, dirinya sempat salah metode. ’’Saya kira diet itu nggak banyak makan. Jadi, waktu itu badanku selalu lemas. Ternyatu cara itu salah,’’ katanya.
Akhirnya, dia mulai mencari informasi tentang metode diet yang tepat. Yakni, pagi hari Anin hanya makan telur rebus, sedangkan siang hari dia makan daging yang dimasak tanpa minyak serta sehelai roti gandum. Untuk sore harinya, Anin hanya makan buah.
ANINDYA Kusuma Putri, telah menyandang gelar sebagai Puteri Indonesia 2015, menggantikan Elvira Devinamira Wirayanti. Mahasiswi Jurusan Perencanaan
- Gloria Nababan Raih Tiga Gelar Sekaligus di Putri Remaja & Anak Riau 2025
- Rilis Lagu Setelah 2 Tahun Vakum, Mikha Tambayong Akui Sempat Keteteran Bagi Waktu
- Beli Cincin Tunangan Hampir Rp 2 Miliar, Maxime Bouttier Bilang Begini
- Kepada Raja Dangdut, Ruben Onsu Ungkap Alasan Jadi Mualaf, Oh Ternyata
- Sebelum Maxime Bouttier, Luna Maya Ternyata Pernah Dilamar Pria Lain
- Melihat Nyai Ontosoroh Masa Kini di Monolog Paramita