Putra Lembata Raih Doktor di UGM dengan Disertasi Berjudul 'Merebut Paus di Laut Sawu'

Dia menambahkan ada banyak subjek dalam kontestasi ‘merebut’ paus di laut Sawu. Subjek dimaksud adalah negara dan aparatusnya, juga beberapa lembaga konservasi global seperti World Wildlife for Nature (WWF) dan The Nature Concervancy (TNC).
Kemudian aparatus negara seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Kelautan dan Perikanan baik Kabuaten Lembata maupun Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Berikut di tingkat lokal ada banyak subjek yang begitu cair seperti para tetua adat, nelayan, dan organisasi-organisasi yang mendukung upaya lefa nuang atau tradisi berburuh paus yang hingga saat ini bertahan dan dilakukan masyarakat lokal Lamalera.
Tatkala paus dilarang diburuh oleh negara karena takut terhadap tekanan global, maka posisi masyarakat lokal juga tentu berpengaruh. Namun, hal ini menurut Raja Dasion, masyarakat Lamalera menggantungkan konservasi dengan mempertahankan kearifan lokal karena sejak dulu konsep konservasi masih sama.
Perbedaannya, kata Raja Dasion, terletak pada beberapa cara. Pertama, sejak dulu masyarakat Lamalera menggunakan tombak atau peralatan tradisional, traditional tools untuk menikam paus.
Kedua, sebelum melakukan tradisi lefa nuang, ada beragam ritus yang harus dilakukan. Hal ini wajib karena paus tak sekadar urusan kepentingan ekonomi tetapi juga masalah teologis, filosofis, sosial, dan keseluruhan sistem hidup masyarakat lokal.
Ko-Promotor Hakimul Ikhawan di saat memulai bertanya lebih jauh, menyampaikan duka mendalam bagi warga Nusa Tenggara Timur, khususnya Lembata, tanah kelahiran promorendus Raja Dasion, tim penulis buku Membangun Tanpa Sekat, yang diterpa bencana banjir lahar dingin dan badai Seroja beberpa minggu belakangan.
Hakim di pengantar ujian dengan sedikit guyon mengatakan, riset promorendus barangkali terbawa mimpi.
Putra Lembata, NTT Dr. Agustinus Gergorius Raja Dasion meraih gelar doktor sosiologi di bawah bimbingan Promotor Prof Dr Heru Nugroho dan Ko-Promotor Dr Hakimul Ikhawan Departemen Sosiologi Fisipol UGM Yogyakarta.
- Inas Zubir Menilai Ada Motif Ekonomi Terkait Isu Ijazah Palsu Jokowi, Begini Analisisnya
- Heboh Isu Ijazah Palsu, Jokowi Bukan Satu-satunya Sasaran Tembak
- Isu Ijazah Palsu Jokowi Ramai Lagi, UGM Berkomunikasi dengan Polri
- Jokowi: Ini Sudah Jadi Fitnah di Mana-Mana
- Soal Ijazah Jokowi Diduga Palsu, UGM Siap Buka-Bukaan
- Digeruduk Sekelompok Massa, UGM Beberkan Bukti & Mengakui Jokowi sebagai Alumnusnya