Rahayu Saraswati: Pembangunan Manusia di Era Jokowi Lemah

Rahayu Saraswati: Pembangunan Manusia di Era Jokowi Lemah
Rahayu Saraswati berbicara di seminar nasional Outlook For Indonesia's Presidential Election 2019. Foto: Ist

Pemerintahan Joko Widodo memiliki tingkat penurunan jumlah penduduk miskin paling lambat sejak hampir dua dekade terakhir yakni 0,51 juta jiwa per tahun.

Angka ini lebih lambat ketimbang dua periode masa jabatan presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakni 0,72 juta per tahun di periode pertama dan 0,96 juta jiwa per tahun di periode kedua.

"Kecepatan penurunan kemiskinan pemerintahan ini juga kalah dengan Bu Megawati yakni 0,57 juta, apalagi dengan Gus Dur yang mencapai 5,05 juta jiwa per tahun," ujarnya.

Sara mengatakan, Prabowo- Sandi telah menyiapkan sejumlah program untuk mengatasi hal tersebut. Dia memastikan pembangunan akan berjalan di semua sektor secara berkesinambungan.

"Pembangunan semua sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Termasuk soal bantuan sosial di mana kelemahan kita adalah soal tidak akuratnya data penerima, itu harus kita bereskan dalam waktu cepat," tegasnya.

Pembangunan multidimensi tersebut mendesak segera dilakukan guna menghadapi bonus demografi 2030.

Pembangunan itu melibatkan perbaikan gizi anak-anak, peningkatan sistem pendidikan, penguatan ketahanan energi (terutama terbarukan) dan sistem pertahanan, serta kebijakan mengatasi masalah lingkungan.

"Multidimensi pembangunan bangsa harus menjadi prioritas, bukan single dimensi seperti yang saat ini berjalan yakni infrastruktur. Kita harus segera berbenah dengan tepat dan Prabowo-Sandi sebagai Presiden dan Wakil Presiden mampu menjawab tantangan dengan solusi yang sesuai," tutupnya. (dil/jpnn)


Politikus Gerindra Rahayu Saraswati kecewa dengan kinerja pemerintahan Joko Widodo dalam hal pembangunan manusia


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News