Ratusan Anak Terpapar COVID-19 Setelah PTM, Apa yang Harus Diantisipasi Orang Tua dan Sekolah?

Ratusan Anak Terpapar COVID-19 Setelah PTM, Apa yang Harus Diantisipasi Orang Tua dan Sekolah?
Ratusan Anak Terpapar COVID-19 Setelah PTM, Apa yang Harus Diantisipasi Orang Tua dan Sekolah?

"Saya akan baru merasa aman kalau anak-anak sudah divaksinasi," katanya, yang juga mengaku takut setelah mulai mendengar soal klaster sekolah.

Ketua umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Aman Pulungan mengatakan bulan lalu lebih dari 1.800 anak Indonesia meninggal dunia karena COVID.

Sementara dari laporan Satgas COVID-19 hingga 8 Agustus, sebanyak 1.833 anak usia 6-18 tahun meninggal karena COVID-19, sementara 531 lainnya di bawah usia lima tahun.

Klaster sekolah mulai bermunculan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengatakan hingga 22 September, sebanyak 1.296 dari 46.580 sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) telah melaporkan penularan COVID-19 di sekolah.

Meskipun ratusan siswa di beberapa provinsi Indonesia telah terpapar COVID-19 di sekolah setelah PTM berlangsung pada tanggal 11 September, Kemdikbud hanya mengakui 13 klaster sekolah di Jawa dan Sumatera.

Jumeri, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, mengatakan pihak terkait "sudah melakukan prosedur tes, lacak, dan rawat dengan baik".

Dilema pembelajaran online

Lebih dari 60 juta siswa Indonesia terkena dampak penutupan sekolah selama pandemi, menurut laporan UNICEF dan WHO yang dirilis pada bulan September.

Kurangnya akses ke internet yang memadai  menjadi perhatian utama bagi 57,3 persen rumah tangga dengan anak-anak, menurut survei yang dilakukan pada kuartal terakhir tahun 2020.

sebanyak 1.296 dari 46.580 sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) telah melaporkan penularan COVID-19 di sekolah.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News