Ratusan Anak Terpapar COVID-19 Setelah PTM, Apa yang Harus Diantisipasi Orang Tua dan Sekolah?
Kekhawatiran long COVID pada anak
Maria Galuh Kamenyangan Sari, dokter anak dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Jawa Tengah, mengatakan telah menemukan kasus suspek 'long COVID' pada anak, namun masih terus diteliti.
"Gejala di anak-anak lebih ke masalah pernapasan, seperti batuk, susah nafas, juga diare yang tidak bisa hilang setelah dinyatakan negatif dari COVID," katanya.
Ia mengatakan agar aman, orang tua harus memberi tahu sekolah jika anak mereka memiliki penyakit bawaan.
Sementara para guru juga harus mewaspadai kondisi kesehatan siswanya.
Penyakit bawaan pada anak berbeda dengan orang dewasa, menurut dr Galuh, antara lain malnutrisi, obesitas, TBC, asma, palsi serebral dan penyakit saraf, serta penyakit jantung bawaan.
Untuk anak-anak yang belum memenuhi syarat untuk menerima vaksin COVID, dr Galuh menyarankan mereka setidaknya harus divaksinasi tergantung gejalanya.
"Misalnya, vaksin untuk flu atau vaksin pneumococcal," ujarnya.
"Vaksin yang melindungi organ di mana gejala klinik COVID-19 yang biasanya sering ditemukan."
Yuk, Simak Juga Video ini!
sebanyak 1.296 dari 46.580 sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) telah melaporkan penularan COVID-19 di sekolah.
- Prabowo Bakal Digitalisasi Sekolah, Siswa Bisa Belajar Dari Layar Televisi
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Sekolah Langganan Banjir Membuat Sudut Baca Digital
- Sentil Pemerintah Daerah, Prabowo Singgung Soal Jumlah Toilet di Sekolah
- Mendikdasmen: Presiden akan Berikan Smart Board, Pembelajaran Lebih Asyik
- BRT Gratis & Akses Sekolah untuk Semua Jadi Kado HUT ke-478 Kota Semarang