Rayu Investor Indonesia, Dewan Investasi Pakistan Janjikan Keuntungan Penuh

Rayu Investor Indonesia, Dewan Investasi Pakistan Janjikan Keuntungan Penuh
Uang Rupiah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Investasi Pakistan Atif R Bokhari mengatakan pebisnis Indonesia yang melakukan investasi di Pakistan akan mendapatkan keuntungan penuh dari kebijakan investasi.

"Pebisnis Indonesia akan menerima sambutan hangat saat berinvestasi di Pakistan dan akan mendapatkan keuntungan penuh dari kebijakan dan sistem investasi Pakistan," ujar Ketua Dewan Investasi Pakistan Atif R Bokhari dalam webinar “Peluang Investasi di China-Pakistan Economic Corridor (CPEC)” di Jakarta, Kamis (22/4).

Pakistan mengikuti sistem investasi liberal, mengizinkan 100 persen repatriasi keuntungan, dividen dan modal, kata Atif.

Ia mengatakan pemerintah Pakistan memastikan perlakuan yang sama kepada investor asing dan lokal, dan memiliki sarana untuk melancarkan pelaksanaan investasi sebagai landasan utama untuk menanamkan kepercayaan pada investor.

Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa inisiatif sedang dilakukan oleh Pemerintah Pakistan seperti reformasi kemudahan berbisnis, reformasi regulasi, reformasi struktural dalam sistem perpajakan dan ketersediaan pasokan energi dengan harga kompetitif regional.

Akibatnya, pada 2020, Pakistan melonjak 28 peringkat di Bank Dunia, mengenai Peringkat Kemudahan Berbisnis.

Selain itu ia mengatakan Pakistan, China, dan Indonesia adalah komunitas dengan tujuan bersama dalam konteks menjadi pemain utama Inisiatf Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI).

Oleh karena itu, harus ditekankan bahwa bab Kerja sama Industri dalam Koridor Ekonomi Pakistan-China tidak terbatas pada Pakistan dan China. Sebaliknya, negara lain, khususnya Indonesia, sangat terbuka untuk berpartisipasi dalam Kerja Sama Industri-CPEC multilateral ini.

Berbagai janji manis dilontarkan Ketua Dewan Investasi Pakistan Atif R Bokhari demi menggaet investor asal Indonesia

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News