Rektor IIQ Prof Huzaemah Wafat, Gus Jazil: Beliau Teladan Para Ulama Perempuan Indonesia

Rektor IIQ Prof Huzaemah Wafat, Gus Jazil: Beliau Teladan Para Ulama Perempuan Indonesia
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid bersama Rektor IIQ yang juga guru besar UIN Jakarta Prof. Dr. Huzaemah Tahido Yanggo, beberapa waktu lalu. Foto: Dokumentasi pribadi

Dikutip dari Wikipedia, perempuan kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah, 30 Desember 1946 itu merupakan pakar fikih perbandingan mazhab asal Indonesia.

Huzaemah adalah perempuan Indonesia pertama yang mendapatkan gelar doktor dari Universitas Al-Azhar, Mesir dan dengan predikat cum laude.

Selain sebagai guru besar di UIN Syarif Hidayatullah dan rektor IIQ, Jakarta, Prof Huzaemah juga aktif menjadi anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI). Beliau pernah menjadi anggota Komisi Fatwa MUI sejak 1987 dan anggota Dewan Syariah Nasional MUI sejak 1997 dan 2000.

Huzaemah juga pernah menjabat sebagai ketua bidang Fatwa MUI. Pada 2000, beliau diangkat menjadi Ketua MUI Pusat Bidang Pengajian dan Pengembangan Sosial.

Beberapa buku yang ditulisnya antara lain adalah ”Pengantar Perbandingan Mazhab” (2003), ”Masail Fiqhiyah: Kajian Hukum Islam Kontemporer” (2005) dan ”Fikih Perempuan Kontemporer” (2010).

Secara khusus, Prof Huzaemah juga menyoroti peran perempuan di sektor publik yang harus dilakukan secara seimbang dengan tidak meninggalkan peran domestiknya.

Menurut Huzaemah, Islam memberi ruang pada perempuan untuk ikut berkontribusi dalam menyejahterakan keluarga.

Peran publik ini, dalam pandangannya, dapat dilakukan oleh perempuan selama dia bekerja sesuai kodrat keperempuanannya, tidak meninggalkan pekerjaan domestik, dan tetap memegang aturan agama.

Gus Jazil–sapaan akrab Jazilul Fawaid– mengaku sangat kehilangan atas wafatnya Rektor IIQ yang juga guru besar UIN Jakarta Prof. Dr. Huzaemah Tahido Yanggo, sang ulama perempuan teladan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News