Rencana Prabowo Optimalkan Pajak di Program Makan Gratis Mengancam Pembangunan IKN
jpnn.com, JAKARTA - Salah satu program andalan yang disuarakan pasangan capres-cawapres nomor urut dua pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming adalah makan siang gratis.
Program yang bakal memakan anggaran sebesar Rp 400 triliun itu disebut bersumber dari pengoptimalan penerimaan negara berupa pajak.
Pengamat ekonomi Bhima Yudhistira menilai pemakaian hasil pajak untuk program tersebut berpotensi berdampak bagi perekonomian nasional. Bahkan, mengganggu program yang sudah dijalankan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Belanja rutin pemerintah bisa dikalahkan misalnya belanja pegawai dan belanja barang, kemudian program infrastruktur juga terancam tidak jalan," kata Bhima ketika dihubungi JPNN, Kamis (21/12).
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan pun bisa terganggu, bahkan terancam tidak berlanjut ketika program makan siang gratis ala Prabowo dipaksakan.
"Jadi, akan ada kontradiksi antara mempertahankan makan siang gratis dan melanjutkan IKN," ujar Bhima.
Pria yang juga Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) itu menyebut apabila Prabowo-Gibran mengandalkan penerimaan pajak saat ini, pastinya Rp 400 triliun anggaran untuk makan siang gratis tidak akan cukup.
"Apalagi APBN-nya defisit. Kecuali tim ekonomi Prabowo bisa melakukan lima strategi perpajakan," ujar Bhima.
Pengamat ekonomi Bhima Yudhistira menilai program makan siang ala Prabowo-Gibran tidak baik bagi pembangunan ketika dipaksakan.
- Sekjen Gelora: Seingat Saya, Kalangan PKS Selama Kampanye Menyerang Prabowo-Gibran
- IKN Terapkan Sistem Transportasi Cerdas dengan Prinsip Keberlanjutan
- Pakar Sebut Prabowo Mampu Lanjutkan Strategi Geopolitik Jokowi
- Suarakan Ketidakadilan di Tingkat Global, Prabowo Bandingkan Palestina & Ukraina
- PKB dan NasDem Akan Bergabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Darmizal Merespons Begini
- Kata Nikita Mirzani, 2 Ajudan Prabowo Ini Berperilaku Baik, Siapa Saja?