Rencana Wiranto untuk Keamanan Papua itu Keliru Besar

Rencana Wiranto untuk Keamanan Papua itu Keliru Besar
Ali Mochtar Ngabalin mendampingi Menkopolhukam Wiranto menyampaikan keterangan pers terkait kerusuhan di Manokwari. Foto: Humas Kemendagri

Ikhsan juga menilai, rasisme dan stereotip pemberontak yang mengendap di kepala para pejabat Indonesia sangatlah destruktif, sehingga upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka pemulihan seharusnya berbasis pada keamanan manusia baik dari segi perspektif, pendekatan maupun praksis penyikapan.

Dalam human security, subjek atas keamanan bukan semata-mata negara, melainkan manusia yang ditujukan untuk memastikan pemenuhan HAM, rasa aman dan keamanan warga Papua.

"Untuk itu, SETARA Institute mendorong Presiden Jokowi meretas politik rekognisi kemanusiaan dan politik bagi warga Papua, sebagai basis penanganan Papua secara holistik," tuturnya.

Ikhsan menilai langkah yang dimaksud bisa dimulai dengan membentuk dan mengutus utusan khusus presiden ke Papua untuk membangun komunikasi konstruktif, membangun sikap saling percaya dan memahami sebagai basis dialog Jakarta-Papua.

Jalan dialog dinilai akan mengurangi konflik bersenjata antara Organisasi Papua Merdeka (OPM) sekaligus meletakkan warga Papua sebagai subjek utama pengutamaan keadilan pembangunan berkelanjutan.(gir/jpnn)


Subjek atas keamanan bukan semata-mata negara melainkan manusia yang ditujukan untuk memastikan pemenuhan HAM dan rasa aman warga Papua.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News