Rendy Ahmad dan Simponi, Juara II Kompetisi Musik Antikorupsi Sedunia
Siapkan Baju Munir untuk Pentas di Brasil
Rabu, 19 September 2012 – 00:09 WIB
RANGKAIAN kalimat di atas adalah penggalan lagu berjudul Vonis karya Rendy Ahmad dan grup Sindikat Musik Penghuni Bumi (Simponi). Itulah lagu yang mengantarkan Rendy dan Simponi menuju prestasi membanggakan pada 2 September lalu: runner-up di ajang kompetisi Fair Play 2012: Anti Corruption Music Competition di Belgia.
Membanggakan karena kompetisi itu diikuti 75 musisi dari 35 negara. Vonis hanya kalah oleh Youssra El Hawary, musisi asal Mesir. Posisi ketiga ditempati S3, musisi asal Kongo.
"Kemenangan Vonis adalah kemenangan kita bersama. Suatu saat nanti kita juga pasti menang melawan korupsi," ujar Rendy ketika ditemui Jawa Pos di base camp Simponi, di Depok, Jawa Barat, Selasa lalu (11/9).
Rendy yang dilahirkan di Belitung, 24 Desember 1992, barangkali, mewakili kegelisahan dan kemuakan anak-anak muda melihat maraknya praktik korupsi di negeri ini. Sebuah kemuakan yang wajar. Sebagai gambaran, berdasar indeks negara gagal yang dirilis Fund for Peace Juni lalu, Indonesia berada di posisi ke-63 dari 182 negara yang disurvei. Salah satu indikatornya adalah persepsi korupsi.
Bagi Rendy Ahmad dan rekan-rekannya di Simponi, cara paling efektif memberantas korupsi adalah dengan menanamkan semangat antikorupsi di kalangan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor