Renovasi Rumah Jabatan DPR Dipersoalkan Lagi

Proyek Tak Kunjung Selesai, Negara Bayari Uang Sewa

Renovasi Rumah Jabatan DPR Dipersoalkan Lagi
Renovasi Rumah Jabatan DPR Dipersoalkan Lagi
Sedangkan anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Ledia Hanifa yang dihubungi terpisah mengatakan, pihaknya memang akan menanyakan proyek renovasi RJA DPR itu dalam rapat BURT. Salah satu yang akan ditanyakan Hanifa adalah soal kabar tentang harga bekas bongkaran rumah yang dihargai Rp 3,5 juta per unit."Kalau betul itu terjadi maka harus ada sanksi terhadap pihak-pihak yang telah menjual asset negara itu," tandasnya.

Ledia mengakui, masalah yang muncul dalam proyel-proyek di DPR tak terlepas dari belum adanya rencana steategis (resntra) yang didusun DPR. Hal ini jelas berbeda dengan lembaga kementrian.

 

“Persoalannya adalah karena DPR tidak punya renstra  dan BURT kini sedang menyusunnya dimana dalam draft tersebut nantinya terbagi menjadi fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. Jadi dana yang akan digunakan sekjen itu nantinya hanya untuk anggaran pendukung," tukasnya.(aj/ara/jpnn)


JAKARTA - Proyek renovasi Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR kembali dipersoalkan. Proyek yang menelan dana hingga lebih dari Rp300 miliar dan dilakukan


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News