Reputasi Turki Sudah Anjlok, Rezim Erdogan Terus Penjarakan Jurnalis

Reputasi Turki Sudah Anjlok, Rezim Erdogan Terus Penjarakan Jurnalis
Arsip - Polisi tanpa seragam menahan seorang perempuan, saat demonstrasi solidaritas untuk tahanan Kurdi yang melakukan mogok makan, di Diyarbakir, Turki, Kamis (2/5/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Sertac Kayar/ama/cfo

Pada Senin (13/6), 837 jurnalis dan 62 organisasi media mengeluarkan pernyataan yang mendukung rekan-rekan mereka yang ditahan. Mereka mengutuk penahanan setelah penggerebekan polisi sebagai "pukulan terhadap kebebasan pers".

Pernyataan itu meminta oposisi Turki --yang mereka katakan "mengaku menjunjung hukum, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan demokrasi"-- untuk menunjukkan solidaritas dengan mereka.

Pernyataan itu juga meminta pengadilan "untuk tidak menjadi instrumen anarki dan tirani pemerintah".

Pemerintah Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pengadilan itu independen.

Turki menempati peringkat 149 dari 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia yang dirilis Reporters Without Borders (RSF), yang menggambarkan Turki sebagai negara yang "menggunakan semua kemungkinan cara untuk meredam kritik". (ant/dil/jpnn)

Rezim Erdogan terus memberangus kebebasan pers Turki dengan memenjarakan para jurnalis yang dianggap bersebrangan dengan pemerintah


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News