Resmi, Swiss Buka Konsulat Kehormatan di Surabaya

Resmi, Swiss Buka Konsulat Kehormatan di Surabaya
Ilustrasi. Foto: www.nusaforex.com

jpnn.com - SURABAYA – Pemerintah Swiss resmi membuka kantor Konsulat Kehormatan di Surabaya, kemarin (18/3). Seremonial pembukaan kantor di Jalan Wahidin Nomor 31 itu dihadiri langsung Menteri Pendidikan Negara Swiss Mauro Dell'Ambrogio dan Duta Besar Swiss untuk Indonesia HE Dr Yvonne Baumann. Selain itu juga dihadiri Konsul Kehormatan Swiss di Surabaya Christopher Tjokrosetio.

Gedung yang menjadi kantor konsulat kehormatan itu sangat menarik perhatian delegasi dari Swiss. Sesaat sebelum pemotongan pita, beberapa di antara mereka tampak memotret bangunan tersebut.

''Ini mengingatkan saya pada rumah tradisional di Swiss yang khas dengan kayu,'' ujar Baumann.

Gedung yang bersebelahan dengan Kantor Konsulat Kehormatan Jerman itu memang bisa mencuri perhatian. Warnanya didominasi cokelat dan merah. Pagarnya menggunakan tekstur kayu. Agar menambah taste Swiss, di atas gedung terdapat logo merah dengan simbol silang putih.

Kantor Konsulat Kehormatan Swiss di Surabaya sebenarnya dibuka untuk umum sejak Agustus tahun lalu. Christopher Tjokrosetio pun dilantik sebagai konsul kehormatan Swiss sejak Juni 2015.

Kantor tersebut menerima tamu pada pukul 09.00-12.00. Namun, bila ada warga Swiss yang meminta bantuan, mereka bisa menelepon dan mengirim e-mail mulai pukul 08.00 hingga 17.00. "Sejauh ini aktivitas di kantor itu masih berkisar pada kegiatan networking. Bila ada perlu mengenai Swiss dan informasi kenegaraan, bisa datang langsung," ungkap Christopher.

Dia menjelaskan, Kantor Konsulat Kehormatan Swiss di Indonesia hanya tiga. Yakni, di Bali, Makassar, dan Surabaya. Kantor di Bali bisa membantu pengurusan visa. Kantor di Makassar hanya menitikberatkan pada hubungan networking, sama seperti di Surabaya.

Baumann menambahkan, hubungan baik Indonesia-Swiss memiliki benang merah. Menurut dia, masyarakat Swiss menyukai kegiatan di luar rumah. Bila dikaitkan dengan Surabaya dan sekitarnya di Jawa Timur, banyak kekayaan alam yang tidak kalah bagus dengan Swiss. Misalnya, Gunung Bromo.

 "Kami menyukai tracking dan hiking. Di sini keadaan alamnya tidak kalah seru," ucap Baumann. (cik/c6fat/flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News