Respons Ferdinand Demokrat Soal Dana Miliaran untuk Jasa Influencer
Setidaknya, kata dia, influencer itu mampu berdiskusi atau berdebat dengan publik jika ada pertanyaan.
Mereka juga harus menguasai kebijakan yang disampaikan, supaya tidak sia-sia negara mengeluarkan uang.
"Jika hanya menebar begitu saja di lapak media sosialnnya misalnya, setelah itu ditinggal tak ada diskusi itu tidak baik," ungkap dia.
"Maka syarat influencer ini harus ketat, menguasai program dan siap debat atau diskusi. Istilahnya mereka jadi juru bicara atas program yang disampaikan," tutur dia.
"Jika tidak bisa seperti itu, sebaiknya dihentikan atau diganti influencer-nya supaya tujuan tercapai, dan uang negara bermanfaat jelas untuk suksesnya program pemerintah," tutur dia.
Sebelumnya, peneliti ICW Egi Primayogha mengatakan pemerintah pusat telah menggelontorkan dana mencapai Rp 90,45 miliar hanya untuk influencer sejak 2014.
Data itu diambil ICW dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Namun, total anggaran belanja pemerintah pusat terkait aktivitas digital adalah Rp 1,29 triliun sejak 2014. Kenaikan signifikan terjadi dari 2016 ke 2017.
Respons Ferdinand Hutahaean atas temuan ICW terkait gelontoran dana miliaran rupiah oleh pemerintah untuk influencer? Simak selengkapnya di sini.
- Anggaran Sirekap KPU Bakal Diaudit BPK
- Curigai Langkah KPU Menyetop Rekapitulasi, Ferdinand Ungkit Omongan Jokowi
- Real Count Sementara DPR RI Dapil III DKI: Erwin Aksa & Sahroni 3 Besar, Suara Ferdinand Sebegini
- Laporkan Prabowo soal Jet Tempur Mirage, Koalisi Masyarakat Sipil Kasih Data Ini ke KPK
- Pengadaan Jet Tempur Mirage Diduga Malaadministrasi, Menhan Prabowo Diadukan ke Ombudsman RI
- Ferdinand Hutahaean Mengingatkan soal Karakter Prabowo, Jokowi Hanya akan Jadi Masa Lalu