Respons Langkah BI Menaikkan Suku Bunga Acuan, Kamrussamad: Harus Serius Menjaga Stabilitas Moneter
Dia mengatakan bahwa bauran dinamika global yang sangat tidak pasti, diperkirakan dapat mendorong inflasi pada 2022 dan 2023 melebihi batas atas sasaran 3,0±1 persen.
“Catatan saya, indeks harga konsumen (IHK) Juli 2022 tercatat sebesar 4,94 persen (yoy). Inflasi bulan lalu juga lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada Juni sebesar 4,35 persen (yoy), bahkan inflasi kelompok pangan bergejolak tercatat sangat tinggi mencapai 11,47 persen (yoy),” paparnya.
Apalagi, lanjut dia, ancaman inflasi saat ini sangat tinggi yang ditandai dengan peningkatan rasio inflasi inti dan potensi lonjakan inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan inflasi pangan.
“Karena itu, menghadapi situasi ini, BI harus serius menjaga stabilitas moneter,” pungkas Kamrussamad. (boy/jpnn)
Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad merespons langkah BI menaikkan suku bunga acuan BI7DRR. Dia mengingatkan BI agar tetap serius menjaga stabilitas moneter.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Utang Indonesia Turun di Awal 2024, Ini Penyebabnya
- Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi 1,5 Persen
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Perum Bulog Mulai Salurkan Bantuan Beras Tahap 2 kepada 269 Ribu Warga Jakarta
- Edukasi Investasi, Bibit.Id Jelaskan 3 Alasan Beli Sukuk Seri ST012