Respons Pelonggaran PSBB, Saham Emiten Properti Ini Mulai Menghijau

Respons Pelonggaran PSBB, Saham Emiten Properti Ini Mulai Menghijau
Lippo Karawaci. Ilustrasi Foto: lippokarawaci.co.id

Pada kuartal I 2020 LPKR membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp703 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 28 persen dari target prapenjualan sepanjang 2020 sebanyak Rp2,5 triliun.

Pra-penjualan pada kuartal keempat 2019 merupakan pra penjualan kuartal tertinggi sepanjang sejarah secara signifikan telah meningkatkan posisi kas LPKR.

Hal ini akan mebantu mengatasi ketidakpastian ekonomi dan membangun fondasi untuk bangkit kembali pascapandemi Covid-19.

LPKR telah memperkuat posisi kas dengan saldo kas dan setara kas sebesar Rp4,69 triliun pada 2019 dibandingkan dengan Rp1,82 triliun pada akhir tahun 2018.

Pada 2019, LPKR melaporkan total utang sebesar Rp12,25 triliun menurun sebesar Rp2,62 triliun dari tahun sebelumnya.

Hal itu menyebabkan rasio utang bersih terhadap ekuitas meningkat secara signifikan menjadi 0,22 kali pada 2019 dibandingkan dengan 0,53 kali pada akhir 2018.

LPKR berencana untuk memanfaatkan peluang untuk mendiversifikasi utang dari US$, dengan lebih banyak utang dalam mata uang rupiah karena saat ini utang berdenominasi US$ sebesar 92 persen dari total utang.

Data pembukuan LPKR menyebutkan lebih dari 70 persen dari pendapatan Lippo Karawaci berasal dari recurring income, yang memberikan stabilitas di saat situasi pasar bergejolak.

Capaian kinerja positif sejumlah emiten properti di 2019 tetap harus diihat secara komprehensif karena saat ini ada pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News