Ribuan Guru Penerima Insentif Diduga Bodong

Ribuan Guru Penerima Insentif Diduga Bodong
Ribuan Guru Penerima Insentif Diduga Bodong

“Nah, 1.000 orang ini yang kita anggap bodong. Karena pengangkatannya melanggar kesepakatan dengan pihak Disdik sebelumnya,” timpalnya.

Tak hanya itu. Wahyuddin bersama rekannya juga menemukan sejumlah kejanggalan berupa pendobelan nama dengan status pekerjaan yang berbeda pada sekolah yang sama. Misalkan guru yang juga merangkap sekaligus sebagai TU.

“Kami yakin, baik Disdik (Dinas Pendidikan, red) maupun BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, red) tidak mempunyai data seperti ini. Hanya kami yang punya. Makanya kami ingin membantu supaya tidak sampai ada pembengkakan biaya untuk pencairan insentif. Ya, minimal tidak terlalu jauh selisih antara data dengan kondisi yang sebenarnya,” tandasnya.

Untuk pendobelan data tersebut, saat ini sudah ditemukan di sekitar lima sekolah. Dipastikan, masih banyak pula sekolah lainnya yang juga melakukan praktik yang sama. Ia meyakini, jika pendobelan itu merupakan kesengajaan dari pihak sekolah.

SAMARINDA - Forum Solidaritas Pegawai Tidak Tetap Harian (FSPTTH) Kota Samarinda mengungkapkan fakta baru. Diduga, keterlambatan pencairan dana insentif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News