Ribuan Warga Pakistan Berunjuk Rasa Sejak Perdana Menteri Imran Khan Digulingkan

Imran bertentangan dengan Amerika Serikat selama masa pemerintahannya, dan mendukung pendudukan Taliban atas Afganistan tahun lalu, dan baru-baru ini menuduh Amerika berada di balik penggulingan pemerintahannya.
Washington menolak tuduhan tersebut.
"Katakan tidak pada pemerintah asing," bunyi sebuah plakat di Karachi milik seorang pengunjuk rasa yang berteriak: "Siapapun pendukung Amerika adalah pengkhianat".
Politisi dari partai oposisi, Shehbaz Sharif mengajukan diri untuk menjadi perdana menteri Pakistan selanjutnya.
Adik dari perdana menteri Nawaz Sharif yang telah berkuasa selama tiga kali bernama Shehbaz yang berusia 70 tahun memimpin gerakan untuk menggulingkan mantan bintang kriket Imran Khan, diperkirakan akan menggantikannya setelah pemungutan suara hari ini.
Imran yang adalah perdana menteri pertama Pakistan yang digulingkan oleh mosi tidak percaya, telah berpegang pada posisinya selama hampir seminggu setelah partai oposisi gabungan berusaha menurunkannya.
Kemarin, ia menyuarakan lagi konspirasi di balik perubahan rezim ini.
"Perjuangan kemerdekaan mulai lagi hari ini," bunyi cuitannya di Twitter, yang diikuti lebih dari 15 juta orang dan masih memiliki biografi bertuliskan Perdana Menteri Pakistan.
Imran Khan, menjadi perdana menteri Pakistan yang pertama digulingkan dengan mosi tidak percaya
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Ribuan Warga Kampung Sawah Tolak Gerai Miras di Kartika One
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas