Ribuan Wisman Malaysia Bergoyang di Perbatasan Aruk

Ribuan Wisman Malaysia Bergoyang di Perbatasan Aruk
Selvy Kitty saat mengisi Festival Wonderdul Indonesia (FWI) ke-4 di Aruk (perbatasan Indonesia-Malaysia). Foto: Humas Kemenpar

"Turis yang datang harus kita kuras duitnya. Bukan dikuras karena dicopet atau dipungli, tapi karena jualan barang barang kita," tuturnya optimis.

Konsul Muda Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Kuching, Marisa Febriana Wardani, yang datang mewakili Kepala Konjen RI Jahar Gultom berharap festival menjadi perekat antara dua negara.

Sebagai mitra kerja Kemenpar pihaknya selalu bekerjasama menghadirkan warga Malaysia ke tanah air.

"Tolong pemkab Sambas membantu menciptakan keamanan sehingga para turis nyaman menikmati atraksi atau destinasi yang kita tawarkan," ujarnya.


Eddy Susilo, Kepala Bidang Festival Pasar Asia Tenggara Kemenpar menyampaikan, kabupaten Sambas merupakan gateway (pintu masuk) wisman Serawak dan Sabah yang potensial.

Namun harus dibarengi dengan 3 A (akses, amenitas, atraksi).

 Akses jalan dan border harus diperbaiki, perhotelan dan kuliner juga disiapkan, acara-acara dan destinasi diperbanyak.

 "3A ini harus digarap semua,"katanya, mewakili Rizki Handayani, Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar. (adv/jpnn)


SAMBAS - Tidak sia-sia Kementerian Pariwisata RI berjibaku menggarap pasar wisman di perbatasan. Buktinya? Festival Wonderdul Indonesia (FWI) ke-4


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News