Rifda Widi

Oleh: Dahlan Iskan

Rifda Widi
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ayahnya sudah beberapa kali ke Kampung Agrinex. Sang ayah bangga pada putrinya. Di antara 8 anak, Rifda lah yang paling dicinta.

Dahulu sang ayah suka berkebun di Ternate. Rifda selalu ikut berkebun. Dia dapat bagian memelihara kebun itu.

Pun waktu liburan. Ketika adik-kakaknyi liburan ke Jawa. Rifda justru ke kebun. Itulah yang membuat Rifda tidak pernah ke Jawa di masa remajanyi.

Sejak awal saya sudah melihat berita lelang Widi itu hanya akan bikin ramai di media. Pulau tidak bisa dilelang. Pulau bukanlah barang. Pulau adalah bagian dari tanah air suatu negara.

Setidaknya lelang Widi itu telah besar manfaatnya: orang jadi tahu gugusan pulau Widi itu ada. Masuk Kabupaten Halmahera Selatan. Dekat Pulau Bacan. Indahnya tak terpermanai.

Berita lelang Widi telah jadi penggerak. Siapa tahu Bandara Oesman Sadik di Bacan akan diperpanjang. Menjadi 2.400 meter. Agar pesawat dari Makassar atau Manado bisa langsung ke Bacan.

Sekarang ini panjang landasan pacu Oesman Sadik hanya 1.000 meter. Padahal dari Bandara Bacan lebih dekat ke Widi dibanding dari Bandara Sorong ke gugusan pulau Raja Ampat.

Hanya saja penduduk Pulau Bacan yang hanya 20.000 jiwa belum bisa mendukung dibangunnya bandara besar. Kecuali begitu banyak turis yang ke sana.

Setidaknya lelang Widi itu telah besar manfaatnya: orang jadi tahu gugusan pulau Widi itu ada. Masuk Kabupaten Halmahera Selatan. Dekat Pulau Bacan. Indahnya..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News