Ritual Kendi Nusantara Tak Ada Kaitan dengan Iman, tetapi Kebudayaan

Ritual Kendi Nusantara Tak Ada Kaitan dengan Iman, tetapi Kebudayaan
Presiden Jokowi memimpin prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara yang diikuti langsung oleh 34 gubernur dan perwakilan gubernur di kawasan Titik Nol IKN Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (14/3/2022). Foto: tangkapan layer/ANTARA/Indra Arief

jpnn.com, SEMARANG - Budayawan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) RM Teguh Supriyanto mengomentari ritual Kendi Nusantara ala Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap klenik oleh sebagian kalangan.

Menurut dia, acara penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi itu menjadi simbol kebangkitan semangat nasionalisme dalam membangun ibu kota baru RI.

"Tanah dan air menjadi simbol kesuburan dan lambang kekuatan," kata Teguh  melalui sambungan telepon kepada jateng.jpnn.com, Rabu (16/3).

Penulis buku ‘Sarining Kasusastran Jawi’ itu menganggap ritual Kendi Nusantara tidak bisa dibaca menggunakan konteks agama.

Teguh menyebut penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi untuk Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara merupakan tradisi yang tidak dapat lepas kebudayaan Indonesia.

“Memandangnya harus dengan konteks kebudayaan. Maknanya positif untuk membangkitkan semangat kebangsaan, jadi, tidak ada kaitannya dengan kepercayaan," tuturnya. (mcr5/jpnn)

Artikel ini telah tayang di jateng.jpnn.com dengan judul: 

Ritual Kendi Nusantara Dikaitkan Agama, Budayawan: Tidak Bakal Ketemu

Penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi untuk IKN Nusantara merupakan tradisi yang tidak dapat lepas kebudayaan Indonesia.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News