Rizal Ramli Kritik Langkah Menhub yang Membuka Kembali Transportasi Umum
Mantan anggota Tim Panel Bidang Ekonomi PBB itu pun mengingatkan pemerintah untuk tidak terlalu gegabah dalam mengambil kebijakan. Menurutnya, alih-alih mengekor langkah pemerintah Presiden Donald Trump yang sudah melakukan gradual reopening untuk sejumlah negara bagian, justru pembukaan akses ini tak sebanding dengan risiko yang lebih besar.
"Kalau kita gegabah maka kurvanya tidak akan seperti V yang anjlok kemudian naik. Namun akan cembung ke bawah recovery-nya," kata Rizal.
"Selama ini kita selalu terlambat, self denial dan responsnya sering gegabah sehingga kemungkinan yang terjadi kurva merah (cembung ke bawah secara dalam)," sambungnya.
Menurut Rizal, bila ini terjadi maka perbaikan ekonomi membutuhkan waktu lebih panjang sekitar 1 tahun hingga 1,5 tahun.
"Kalau kita cepat responsnya dan tindakannya pas, maka dampaknya hanya 3 bulan - 6 bulan saja. Kami khawatir, kecerobohan ini akan mengakibatkan recovery kita akan lebih lambat," pungkas Rizal.(boy/jpnn)
Rizal Ramli menyarankan Menhub Budi Karya agar lebih baik menunggu saat corona melewati masa puncak.
Redaktur & Reporter : Boy
- Berikan Penghargaan ke Korlantas, Lemkapi Ungkap Hasil Survei Mudik Lebaran
- Direktur Utama Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu
- Balik Rantau, Pemprov Jateng Memfasilitasi 3.145 Pemudik dengan Bus Gratis
- Arus Balik Lebaran, Maskapai Pelita Air Capai OTP 95 Persen
- Lewat Cara Ini Kimia Farma Group Turut Sukseskan Mudik Lebaran 2024
- April 2024, Bandara Soekarno-Hatta Jadi Tersibuk di Kawasan Asia Tenggara