Roket Militer Hajar Rumah, Puluhan Tewas

Oposisi Syria dan Prancis Desak agar PBB Turun Tangan

Roket Militer Hajar Rumah, Puluhan Tewas
Roket Militer Hajar Rumah, Puluhan Tewas
Koalisi oposisi Dewan Nasional Syria (SNC) langsung mendesak agar digelar sidang darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk membahas dan menyetujui resolusi baru guna melindungi rakyat sipil. SNC juga melaporkan bahwa hampir 100 orang tewas di Hama dalam beberapa hari terakhir ini.

Stasiun televisi milik pemerintah menayangkan gambar beberapa bocah terluka di rumah sakit dan memberitakan bahwa sekelompok teroris menggunakan rumah itu untuk merakit bom. Bom tersebut meledak secara tidak disengaja. Sayangnya, laporan yang dirilis pemerintah itu tidak bisa diverifikasi secara independen karena media asing dilarang masuk ke Syria.

Sementara itu, sebuah video lain memperlihatkan bahwa seorang pria dikubur hidup-hidup oleh tentara pemerintah karena diduga telah mengirimkan rekaman kekerasan ke sejumlah stasiun televisi asing. Namun, keaslian video itu juga belum bisa dikonfirmasikan.

Dalam video tersebut, terlihat bahwa seorang pria, yang disebut sebagai aktivis media, meminta ampun agar tidak dibunuh ketika sejumlah tentara mulai menyekop tanah ke atas kepalanya dan menimbun dirinya. Pria itu pun terdiam. Sejumlah pria lain yang terlihat seperti tentara Syria lalu terdengar mengutuk dan mencaci-maki pria tersebut karena menerima uang setelah mengirimkan rekaman kekerasan ke stasiun televisi berbahasa Arab. Video tersebut dibocorkan oleh orang-orang yang bersimpati atas insiden tersebut.

DAMASKUS - Gencatan senjata di Syria yang digagas PBB menghadapi banyak hambatan. Selain bentrok antara pasukan pemerintah dan oposisi belum mereda,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News